Senin, 18 Oktober 2010

Bayang Hitam

                                                                  BAYANG HITAM

Sepi ku sendiri, diam ku membeku. Cinta hadir ketika rasa rindu membayangi, hingga tak terasa lagi rasa itu berselimut rasa hilang.
Ketika diam hanya menjadi jawaban hanya gemiricik hujan yang mampu menjadi kenangan, bukan karena matahari hati ini terbakar menjadi abu tapi karena hilang terhapus oleh hembusan angin suci.
Cinta pergi di saat tubuh terbelenggu, cinta hadir ketika raga terikat oleh sayap-sayap rindu. Ingin menggapai jawaban yang selalu menghantui ketidakpastian, ingin rasanya teriak lepas bebas tanpa menghadapi penat pikiran yang resah karena gelisah.
Berjalan di tengah heningnya kesunyian dengan alas kaki yang penuh debu dan tanah, ku mulai menghadap rembulan yang selalu menemani malam ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Di mana jiwa yang kosong yang selalu menemani raga tuk selalu tersenyum, kemana lagi ku cari bayang hitam yang memberi kekuatan untuk selalu bertahan dalam ramai jiwa yang kaku.
Ku yakin kau pun akan selalu tersenyum dalam menghadapi segala rapuhnya jiwa dalam kekosongan, ku yakin kau selalu siap untuk menghadapi bobroknya dunia fana ini. Yakin lah akan kekuatan di jiwa ini, karena kau tau kau mampu untuk memberi terang dalam aura yang hitam.
Biar kan tubuh ini untuk selalu tersenyum ketika kau tersenyum dan biarkan ku menangis ketika kau merasakan kepedihan. Jiwa ini akan berusaha menuntunmu untuk selalu menegakkan kepala ketika cobaan datang dan berikan bahagia yang kekal. Lihat lah ke atas di saat malam yang indah, kau akan melihat aku pun tersenyum ketika kau tersenyum melihat awan yang menutupi bulan purnama.
Biarkan sayap-sayap ini selalu membentang agar mampu terbang ke hatimu, karena aku tak mau cakar ini menyakitimu. Menarilah ketika kau merindukan asa yang hilang, bernyanyilah ketika kau ingin tersenyum dengan air mata.
Ingat lah jiwa ini, ingat akan tetes air hujan yang membasahi diri ini. Dan hangatkan tubuh ini dengan secangkir teh hangat atau semangkuk mie panas dan lembutnya sentuhan kehangatan senyummu. Tersenyum lah, karena ku yakin kau pasti tersenyum.
Mungkin raga ini tak bisa selalu hadir dalam matamu, atau bahkan tak mungkin hadir dalam hatimu. Tapi ku yakin ada sedikit atau pun secuil di hati itu yang bisa kau berikan untuk ku, tapi biarlah ku rasakan itu sendiri tanpa ada rasa di jiwa mu yang membuat tetes air mata ini membasahi pipi.
Ku kekalkan dirimu di hati ini, ku berikan tempat di jiwa ini bagi tubuhmu yang suci, ku letakkan harapan ini di malam yang sunyi. Andai kau tau kekalnya cinta dalam tubuh yang bobrok ini, jiwa yang sakit akan virus yang menggerogoti tubuh.
Andai saat ku tiba, ku hanya ingin kau tau betapa besar cinta, kasih sayang dan ketulusan hati ini kepada bayangan hitam mu. Jangan kau hilang kan rasa itu sampai waktu itu tiba, tapi kekalkan dalam sebuah kenangan.
Pejam kan matamu ketika kau rindu raga ini, pejam kan matamu ketika kau ingin ku hadir dalam hati mu. Karena aku akan selalu hadir dalam bayang hitam mu, bayang yang akan selalu mengikuti kemanapun kau melangkah mendaki harapan.
Satukan jiwa dalam cinta, satukan hati dalam kasih sayang. Karena tanpa jiwa dan hati, tak akan ada cinta yang menyelimuti kasih sayang ini kepadamu….;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar